Teknik Membuat Api
1. Api
Api
tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan makanan saja, tetapi juga
berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita. Selain itu dengan perapian kita
dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas yang takut
terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan sebagainya.
Untuk
menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh
jika kita membuat beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.
Perapian
yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar
secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan
berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang.
Untuk
mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan
mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting
kecil untuk dijadikanfire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.
Untuk
mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik),
juga dapat dilakukan dengan cara tradisional. Seperti menggesek-gesekan
bahan kering dengan bahan kering lainnya. Letak keberhasilan pembuatan
api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan jenis bahan/kayu serta
cara yang dilakukannya.
Teknik Membuat Api
Bunga
api adalah tahap awal dalam pembuatan api. Selanjutnya ialah
mengusahakan untuk menangkap bunga api dengan kawul atau ranting dan
daun kering.
1. Mematik
Cara
ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras.
Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda
yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang
penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
Salah
satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak
bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke
arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat
hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat
ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.
2. Gergaji Api (Fire Saw)
Cara
ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan
efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu
dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang
digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang
dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam
melakukan penggergajian.
3. Fire Thong
Fire Thong adalah
cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang
ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan
tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh
tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi
sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar