RENUNGAN BUAT KITA SEMUA "PECINTA ALAM"
Di pagi yang cerah,di
sebuah hutan lebat dimana kemurnian dan keindahan masih sangat
terasa,sekelompok monyet terlihat ramai,Ada yang sibuk mencari makan,ada
yang bermain-main,ada induk yang sedang mencari kutu di badan
anaknya,di antara kelompok monyet ada seekor induk yang sedang melatih
anaknya,melatih bagaimana melompat yang baik,bagaimana mencari
makan,intinya melatih anaknya untuk bisa bertahan hidup di dalam hutan.
Si induk berharap kelak jika si monyet kecil sudah besar akan bisa
menjadi monyet dewasa yang tangguh,yang bisa menguasai medan dan
bertahan hidup di dalam ganasnya alam. Sementara itu tak jauh dari situ
ada beberapa kelompok manusia yang ramai beraktifitas,mereka menggunakan
seragam yang bertuliskan “PECINTA ALAM”,Ternyata mereka sedang sibuk
“latihan”,tapi tentunya latihan yang “agak berbeda” dengan “si induk
monyet yang melatih anaknya”.kebetulan saat itu ada beberapa kelompok
yang mengadakan kegiatan di situ,macam-macam nama kegiatanya,ada yang
menamakan Diklat SAR,Diksar,DikDas,Gladi dan sebagainya,tapi kalo tidak
salah inti dari kegiatan itu sama,dengan kegiatan-kegiatan itu mereka
berusaha mempersiapkan orang-orang yang nantinya akan disebut PECINTA
ALAM!Orang-orang yang diharapkan akan menjadi orang tangguh yang
MenCintai Alam tentunya.
Tanpa terasa waktu terus
berjalan,Monyet-monyet kecil tumbuh menjadi monyet dewasa yang kuat dan
tangguh hasil didikan induknya,begitu pula para “Pecinta Alam”,banyak
pula bermunculan orang-orang kuat dan tangguh hasil didikan para
seniornya,Orang-orang yang katanya sanggup bertahan dalam ganasnya
alam,bahkan ada yang katanya bisa “Menaklukan” alam…
Hebat !
Hingga suatu saat datang bencana kekeringan,kebakaran hutan,penebangan
liar terjadi dimana-mana.Monyet-monyet kalang kabut..mereka hanya bisa
teriak-teriak dan akhirnya lari mencari tempat baru yang aman untuk bisa
bertahan hidup “tanpa mempedulikan tempat sebelumnya.Adalah wajar
karena mereka hanyalah “Kelompok monyet” yang hanya punya “insting”
untuk bertahan hidup…bukan seperti kita makhluk yang diKaruniai akal dan
pikiran yang sempurna,Dan sangat bisa dimengerti jika “ketangguhan”
mereka tidak bisa menanggulangi atau mencegah terjadinya bencana.
Tapi kemana perginya orang-orang yang tadi di didik di alam untuk
menjadi kuat dan tangguh?kemana mereka yang menyebut dirinya “Pecinta
Alam’?dimana mereka saat alam yang katanya mereka cintai terancam
keselamatanya?Cinta yang bagaimana yang mereka maksud?Cinta seperti apa
yang mereka tanamkan bila saat terjadi kerusakan alam tidak banyak
“pecinta Alam” yang peduli??kalaupun ada tidak sebanyak sat mereka
berExpedisi,Climbing party,Orienteering,Pendakian massal,kebut
gunung,Camping,OffRoad dan sebagainya.kenapa mereka kurang peduli atau
bahkan lebih parah lagi…MERUSAK!
saat alam yang jelas-jelas
menjadi tempat kegiatanya tersakiti?kemana para pecinta Alam saat
“habitatnya” di rusak?kalaupun mereka peduli kebanyakan hanya sekedar
“teori” seperti mengadakan seminar-seminar,sarasehan-sarasehan tanpa
praktek dan tindakan yang pasti.Ibarat kita mencintai seseorang,orang
yang kita cintai pasti akan sakit hati kalau dia hanya kita jadikan
sebagai “Obyek petualangan”,tanpa kita peduli saat dia tersakiti dan
butuh perlindungan.
Untuk terciptanya sebuah hubungan yang
baik,apapun jenis hubungan itu akan sangat sulit jika tanpa didasari
dengan kepedulian dan kepekaan yang tinggi,begitu pula alam,semakin kita
peduli dengan alam semakin banyak pula misteri-misteri kehidupan yang
akan terkuak,bagi PECINTA ALAM SEJATI “Bersanding” dengan alam akan
selalu memberikan nilai yang lebih baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang laen,dan penghayatanya dengan alam sebagai sumber inspirasi yang
tak pernah putus-putusnya akan membentuk sikap saling peduli yang mampu
menciptakan keharmonisan bagi semua makhluk hidup.
Tapi tentunya
semua itu bisa terjadi bila kita “Benar-benar mencintai”,bukan mengaku
mencintai tapi sebenarnya malah “mencabuli”,bukan mencintai hanya dengan
modal “banyak Teori”.karena mencintai adalah menjaga dan melindungi
dengan kasih sayang..bukan “menjelajahi”…bukan pula “Menaklukkan”.Kita
harus belajar mencintai…belajar dan mencari tahu apa sebenarnya “Arti
mencintai”,karena kalau kita sampai salah mengartikan apa arti
sebenarnya mencintai,kita hanya akan menjadi PECINTA ALAM
IMITASI!Pecinta alam yang di didik kuat dan tangguh di alam tapi hanya
menjadi pembicara dalam sarasehan…hanya bisa cuap-cuap dalam
seminar-seminar…hanya menjadi penjelajah,Petualang atau lebih serem lagi
hanya bangga menjadi “Penakluk”.pecinta alam yang kebangganya
menaklukan alam bukan menyelamatkan alam…padahal kita tidak akan pernah
bisa menaklukan alam,kta hanya bisa bersahabat dengan alam…persahabatan
yang penuh cinta antara manusia dengan alamlah yang akan “menyelamatkan
keduanya”.
Sekali lagi adalah wajar jika kelompok monyet hanya
bisa kabur mencari tempat lain untuk “cari selamat” karena mereka adalah
hewan dengan keterbatasan akal dan pikiran…dan mereka TIDAK PERNAH
MENYEBUT DIRINYA “PECINTA ALAM”,Mereka hanya tahu hidup,makan,berkembang
biak dan bertahan di alam,Tapi bagaimana dengan kita manusia?manusia
yang dengan lantang menyebut dirinya “Pecinta Alam”?manusia yang di
didik untuk di persiapkan menjadi kuat dan tangguh di alam?Kita di didik
menjadi kuat dan tangguh bukan sekedar untuk dapat hidup dan bertahan
di alam bukan?untuk apa kita menjadi kuat dan tangguh kalau tidak bisa
digunakan untuk menJAGA dan meLINDUNGI alam yang katanya kita
cintai?bagaimana kita bisa bangga memakai Atribut pecinta alam kalau
sebagai “Pecinta alam” kita tidak bisa menjaga dan melindungi alam yang
katanya kita cintai?bahkan lebih parah lagi kalau sebagai “pecinta alam”
kita hanya diam dan tidak peduli saat alam tersakiti?lalu….”Apa bedanya
kita dengan monyet-monyet tangguh hasil didikan si induk monyet
tadi???TIDAK ADA!
Jadi kalau kita ikut pelatihan-pelatihan
kePECINTA ALAMan hanya ingin menjadi kuat dan tangguh demi menjaga dan
melindungi diri sendiri atau lebih parah lagi hanya untuk gagah-gagahan
atau kepuasan pribadi sementara tidak pernah peduli dan berdiam diri
saat alam tersakiti…………. JANGAN PERNAH MENYEBUT DIRI KITA PECINTA
ALAM…..karena kita hanya tidak lebih dari sekedar PECUNDANG ALAM kalo
kita tidak tahu apa arti sebenarnya PECINTA ALAM…PECINTA ALAM SEJATI……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar