Shelter/Bivak
Shelter/bivak ditujukan untuk melindungi survivor dari
pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin, dan dingin. Perlindungan
ini dapat dibangun dari bahan-bahan yang sengaja dibawa ataupun dari
bahan-bahan yang tersedia di alam (kayu, dedaunan, dll).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan shelter adalah :
- Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
- Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita.
- Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat mengganggu kenyamanan beristirahat.
- Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi dalam kenyamanan kita.
Contoh
barang bawaan yang dapat dijadikan shelter adalah ponco ataupun plastik
berukuran kurang lebih 2×2 meter. Karena shelter yang dibangun dari
ponco atau plastik kurang sempurna, maka dari itu selain memperhatkan
empat hal diatas, perlu memperhatikan arah angin bertiup. Sehingga arah
angin bertiup dapat dihalau oleh shelteryang kita bangun. Contoh bentuk shelter dapat dilihat melalui gambar.

Gambar bivak alam
Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai shelter yaitu gua, lekukan tebing/batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah, dan sebaginya.
Apabila memilih gua harap diyakini bahwa :
1. Gua tersebut bukan merupakan sarang binatang.
2. Gua
tersebut tidak mengeluarkan gas beracun. Cara klasik mengetahuinya
yaitu dengan menggunakan obor. Apabila obor dapat terus menyala di dalam
gua, berarti gua tersebut aman dari gas beracun.
3. Gua tersebut terbebas dari bahaya longsor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar