Faktor yang sering terjadi dalam keadaan survival.
Rasa Takut,
Bagi
siapa pun yang berhadapan dengan situasi berbahaya, rasa takut
merupakan hal wajar terjadi. Merupakan hal yang manusiawi jika kita
merasakan rasa takut. Namun jika kita tidak dapat mengendalikan rasa
takut, maka situasi akan semakin parah. Rasa takut akan berlanjut dengan
kepanikan dan frustasi yang justru akan membahayakan hidup.
Rasa Sakit,
Rasa sakit terkadang kita abaikan saat kita merasa panik. Ingat, selalu
obati rasa sakit dari luka - luka sebelum menjadi parah.
Rasa Dingin,
Rasa dingin dapat menjadikan kita sulit untuk berpikir, mati rasa pada
bagian tubuh. Ingat, jangan pernah berhenti bergerak atau bahkan
tertidur kecuali di shelter yang memadai.
Rasa Haus,
Dehidrasi merupakan salah satu faktor yang dapat menggagalkan proses
survival. Rasa haus merupakan satu faktor yang tidak boleh di abaikan
saat berada dalam kondisi survival. Karna rasa haus dapat menimbulkan
rasa lain yang membahayakan.
Rasa Lapar, Rasa lapar
merupakan rasa yang membahayakan namun jarang menyebabkan kematian. Rasa
lapar dapat di ikuti dengan rasa dingin, sakit dan takut. Ingat, jangan
pernah memakan tumbuhan yang tidak dikenal. Lebih baik kelaparan
daripada mati keracunan.
Rasa Lelah, Rasa lelah merupakan
hal yang tidak dapat dihindarkan dalam keadaan survival. Tak ada
salahnya kita beristirahat, namun menyerah pada situasi merupakan
kesalahan besar. Jadi mental dan pemikiran untuk melawan rasa lelah
harus di tanamkan saat keadaan survival.
Rasa Bosan dan Kesepian,
rasa ini merupakan salah satu faktor yang terkadang datang tanpa di
antisipasi. Rasa ini dapat berujung pada perasaan frustasi yang
membahayakan hidup.
Prioritas kondisi survival
1. Tindakan P3K bila mendapat cedera apapun bentuknya.
2. Menyiapkan perlengkapan untuk membuat sinyal darurat.
3. Memperoleh dan menghemat air minum.
4. Mencari dan membangun shelter.
5. Memperoleh dan menghemat makanan.
6. Jika memang diperlukan, persiapkan perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar